Desember 02, 2009

Bahaya Peracunan (Toxicity Hazard)


Tingkat peracunan (Toxicity Degree) dari bahan kimia tergantung pada sifat-sifat bahan kimia tersebut serta pengaruh terhadap tubuh manusia. Oleh sebab itu pengertian “keracunan” mencakup dua aspek yaitu pengaruh Kwantitatif dan pengaruh Kwalitatif.

Kwantitatif adalah : Berapa jumlah (dosis) bahan yang telah masuk atau terpapar ke tubuh manusia dan sejauh mana pengaruh bahan kimia tersebut yang dinyatakan dalam berat bahan kimia persatuan berat badan manusia. Tetapi mengingat sifat-sifat racun serta pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan terhadap manusia berbeda-beda, maka pembatasan konsentrasi bahan kimia beracun tertinggi dan waktu bagi yang bersangkutan diperbolehkan berada dilingkungan tersebut sangat relatif.

Kwalitatif adalah : Bagaimana tingkat pengaruh bahan kimia tersebut jika terkena atau terpapar pada manusia dapat langsung memberikan gejala dan akibat pada manusia yang bersangkutan. Sebagai contoh apabila bahan-kimia tersebut memercik kekulit maka akibatnya akan terlihat kulit langsung terbakar.

Banyak macam jenis bahan kimia yang satu dengan yang lain mempunyai sifat-sifat tertentu pula apabila terkena pada manusia. Semua yang ada hubungannya berkaitan dengan racun/keracunan, biasanya didasarkan atau berhubungan dengan reaksi terhadap suatu dosis tertentu.Untuk mengetahui batas paparan suatu bahan kimia terhadap manusia telah dilakukan penelitian terhadap hewan sebagai sarana percobaan. Badan atau organisasi di luar negeri yang telah mengeluarkan hasil penelitian batas paparan terhadap mahluk hidup antara lain ==>

- ACGIH (The American Conference of Governmental Industrial Hygienists).
- OSHA (The Occupational Safety and Health Administration).
- AIHA (The American Industrial Hygiene Association).
- EPA (Environmental Protection Agency).

Di Indonesia batas paparan suatu bahan kimia yang digunakan masih mengacu pada batas paparan yang diterbitkan oleh ACGIH yang cara penentuannya berbeda dengan badan-badan lain. Adapun ACGIH mengeluarkan batas paparan dengan kriteria dan batasan sebagai berikut :

- Treshold Limit Value - Time Weighted Average (TLV - TWA).
Konsentrasi tertinggi dimana orang bisa bekerja dan terpapar terus menerus 8 jam sehari (40 jam seminggu) tanpa menderita akibat apapun.

- Treshold Limit Value - Time Exposure Limit (TLV - STEL).
Konsentrasi tertinggi dimana orang bekerja tidak boleh lebih dari 15 menit dan tidak boleh doulang lebih dari 4 (empat) kali setiap hari dengan selang waktu paling tidak 60 (enam puluh) menit.

- Treshold Limit Value - Ceiling (TLV - C).
Merupakan batas tertinggi suatu konsentrasi bahan di udara dimana manusia tidak boleh terpapar.

Pengamatan-pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal tersebut diatas tentu saja telah menimbulkan suatu diskusi yang berkelanjutan mengenai perbedaan antara Toxicity (tingkat keracunan) dan Toxic Hazard (bahaya peracunan) suatu bahan kimia terhadap masyarakat umum.

Ada suatu pemikiran yang sangat penting dari masyarakat pada umumnya yang masih berfikir bahwa bahan-bahan yang memiliki toxicity yang tinggi sering diasumsikan akan menimbulkan bahaya keracunan yang hebat tanpa memperhatikan sifat-sifat material lain dan keadaan di sekitar tempat tumpahnya.

Umpamakan satu ton dua bahan yang berbeda tumpah atau bocor. Bahan yang pertama adalah bahan padat yang tidak mudah menguap dan sangat beracun telah tumpah di tengah jalan di suatu daerah yang padat penduduknya. Hanya dengan 10 Lbs bahan tersebut sudah bisa membunuh 100.000 orang hanya dengan menghirup atau masuk ke dalam tubuh melalui makanan dalam porsi atau dosisi yang sama.kasus kedua adalah terbaliknya satu ton gas cair biasa yang mempunyai toxicity moderate di jalan yang sama. Apabila gas tersebut menguap ketika lepas di udara bebas maka 1 ton cairan gas tersebut akan berubah menjadi gas murni sebanyak 30.000 H3 atau lebih. Jika gas tersebut bercampur merata dengan udara pada konsentrasi 500 ppm akan mengakibatkan kematian. Kemungkinan besar penyebaran uap yang mematikan tersebut menurut perkiraan akan mempunyai volume 6 juta cubic feet. Dengan dasar perhitungan berat, bahan padat bisa ribuan kali lebih beracun dari pada gas, tapi mempunyai kemungkinan atau akibat yang lebih kecil untuk dapat meracuni masyarakat dikarenakan mobilitas dari bahan tersebut sangatlah jelek. Jadi bahan padat tersebut harus ditangani secara hati-hati dan dipindahkan dari lokasi tumpahan, tetapi secara kenyataan bahan padat tersebut mempunyai bahaya peracunan yang rendah terhadap masyarakat. Orang atau badan yang berwenang bisa bertindak segera melakukan evakuasi daerah di sekitar tumpahan dan menutup tumpahan bahan padat dengan lembaran plastik untuk mencegah berseraknya debu bahan padat yang tumpah ke udara sampai semua bahan padat bisa diambil kembali, sehingga resiko kematian terhadap masyarakat di sekitarnya akan menjadi lebih kecil.

Lain keadaannya dengan gas cair yang mempunyai tingkat peracunan (toxicity) yang lebih rendah tadi akan menunjukkan bahaya peracunan yang lebih besar sebab gas hasil penguapan dari cairan tersebut akan secara cepat menyebar ke daerah-daerah karena terbawa angin. Gas akan menyebabkan akibat yang fatal terhadap manusia atau masyarakat di dekat lokasi tumpahan dan menyebabkan efek keracunan terhadap ratusan atau ribuan orang lain yang tinggal di daerah bawah angin dimana lokasi gas tersebut tumpah.

Dari contoh kejadian diatas secara moril dapat diambil kesimpulan bahwa bahaya tingkat peracunan (toxicity hazard) yang ditimbulkan oleh suatu bahan bukanlah satu-satunya fungsi dari tingkat peracunannya (toxicity). Yang perlu dan harus selalu perlu dipertimbangkan adanya atau tumpahnya sejumlah bahan adalah sifat-sifat bahan dan kemungkinan lamanya paparannya terhadap suatu masyarakat atau penduduk daerah di sekitar tumpahan.

Ada beberapa cara bagaimana zat-zat beracun dapat kontak dan masuk ke dalam tubuh manusia, yaitu melalui :

1. Saluran Pernafasan (hidung)
2. Saluran Makanan (mulut)
3. Penetrasi Kulit atau Mata
4. Secara Parenteral (suntikan)

Yang selanjutnya akan sampai ke peredaran darah. Di dalam tubuh biasanya zat beracun tadi berkaitan dengan zat lain seperti protein yang terdapat pada plasma, dan melalui darah ini zat-zat tersebut disebarkan ke organ-organ tertentu yang menjadi sasarannya. Contohnya :

- CO mempunyai target organ Haemoglobin
- Pb mempunyai target sum-sum tulang

Ukuran yang biasa digunakan untuk melihat suatu bahan kimia tergolong beracun atau tidak digunakan jenis-jenis takaran, seperti :

- LD 50 (Lethal Dose 50) : yaitu takaran yang dapat menyebabkan 50% binatang percobaan mati. Satuan takarannya adalah berat bahan / berat binatang (contoh : g/kg, mg/kg, dll).

- LC 50 (Lethal Concentration 50) : yaitu takaran yang dapat menyebabkan 50% binatang percobaan mati. Satuan takarannya adalah satuan konsentrasi bahan, ppm (part per milion).

Baca Selengkapnya...

HAZARDOUS MATERIAL


Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang dari sifat asalnya mungkin menimbulkan iritasi,kebakaran,ledakan,korosi atau yang dapat memungkinkan menimbulkan gangguan kesehatan.
Bahan bahan baku dan pendukung yang dipergunakan di pabrik-pabrik dan kilang-kilang pengolahan bahan bakar minyak dan industri petrokimia sebagian besar merupakan bahan kimia. Secara garis besar bahan kimia dapat digolongkan dalam tiga bentuk, yaitu : Padat, Cair dan Gas.
Dilihat dari ketiga bentuk tersebut, yang paling berbahaya adalah bahan kimia yang berbentuk gas karena pada umumnya tidak berwarna atau kalaupun berwarna sangat muda sehingga hampir tidak terlihat oleh mata dan sangat mudah menyebar. Kemudian bahan kimia yang berbentuk cairan.
Bahan kimia yang berbentuk cairan penanganannya harus benar-benar diperhatikan agar jangan sampai tumpah atau bocor dari wadahnya. Sementara yang berbentuk padat relatif lebih mudah penanganannya dari pada yang berbentuk gas atau cairan.
Bahaya bahan-kimia terhadap manusia, peralatan dan lingkungan hidup terjadi setiap saat apabila bahan kimia tersebut tidak ditangani secara baik dan hati-hati.

Bahaya-bahaya kimia secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi :

A. Bahaya Kebakaran dan Peledakan (Fire & Explosion Hazards)
B. Bahaya Peracunan (Toxicity Hazard)
C. Bahaya Sifat Reaksinya/Reaktivitasnya (Reactivity)
D. Bahaya Pencemaran Lingkungan (Environment Hazards)

Untuk memudahkan pengenalan terhadap bahaya bahan-bahan kimia dengan mudah dan cepat, beberapa badan atau organisasi di dunia mempergunakan beberapa cara atau metode untuk mengidentifikasi bahan-bahan berbahaya terutama untuk golongan bahaya A, B, dan C tersebut diatas.

Cara pemberian label atau simbol ini juga berbeda-beda diantara negara-negara atau organisasi-organisasi di dunia. Di Indonesia karena kita banyak mengimport bahan-bahan kimia dari berbagai negara, maka perlu kita mengenal label-label tersebut.

NFPA ( National Fire Protection Association ) mengadakan pembagian bahan kimia berbahaya sesuai dengan sifat bahayanya, yakni :

1.Bahaya terhadap Kesehatan ( Health Hazard )
2.Bahaya terhadap Kebakaran ( Fire Hazard )
3.Bahaya Reaktivitasnya ( Reactivity )

Tingkat bahaya dari ketiga jenis bahaya tersebut diatas diberikan rangking angka mulai dari 0 sampai 4, dimana angka 4 adalah rangking yang paling berbahaya, sedangkan angka 0 adalah tidak berbahaya.


Bahaya Kebakaran dan Peledakan (Fire & Explosion Hazards)

Apabila kita bicara mengenai kebakaran, maka akan terpikir dan terbayang oleh kita suatu kebakaran gedung atau kebakaran hutan dengan nyala api dan asap yang membubung tinggi ke udara. Itu semua adalah merupakan jenis kebakaran yang biasanya melibatkan bahan-bahan umum yang mempunyai sifat mudah terbakar (Ordinary Combustible Materials) seperti kayu, kertas, kain, plastik dan karet. Untuk kebakaran seperti tersebut diatas para anggota pemadam kebakaran biasanya telah mengenal dengan baik dan terbiasa dengan keadaan seperti itu.

Akan tetapi bahan-bahan yang berbahaya (hazardous materials) bisa menimbulkan bahaya kebakaran yang mempunyai sifat tambahan yang sifatnya khusus.


Kemampuan untuk Terbakar (Flammability)

Sebagian dari kita menyadari bahwa beberapa bahan akan lebih mudah terbakar atau menyala daripada bahan yang lain. Beberapa bahan hanya cukup memerlukan satu percikan api yang kecil saja untuk bisa terbakar seperti propane gas (bahan bakar LPG), sedangkan bahan yang lain contohnya sepotong graphite tidak akan bisa menyala walaupun dinyalakan menggunakan api las pemotong.

Untuk pengukuran Flammability dari suatu bahan sebagian besar dilakukan dengan cara mengukur hal-hal sebagai berikut :
Flash Point : Adalah temperatur terendah dimana bahan baik itu padat atau cair dapat menghasilkan uap yang cukup dipermukaannya dan apabila diberi percikan nyala akan terbakar sekejap.

Fire Point : adalah temperatur terendah dimana bahan baik itu padat atau cair dapat menghasilkan uap yang cukup dipermukaannya untuk terbakar secara terus menerus apabila diberi percikan nyala api.

Auto Ignition Temperature (AIT) : adalah temperatur terendah dimana suatu bahan baik itu padat, cair maupun gas dapat menyala dengan sendirinya tanda adanya percikan atau nyala api.

Dengan mengetahui Flash Point dari suatu bahan maka bisa ditentukan Flammability dari bahan-bahan tersebut.

Untuk bisa mengetahui flammability (tingkat kemudahan untuk terbakar) dari suatu zat atau bahan, selain Flash Point dan Fire Points, diperlukan juga faktor lain seperti :
- Lower Flammable Limits (LFL)
- Lower Explosive Limits (LEL)
- Upper Flammable Limits (UFL)
- Upper Explosive Limits (UEL)

Lower Flammbale Limits (LFL) atau Lower Explosive Limits (LEL) adalah batas konsentrasi terendah uap atau gas bahan bakar di udara yang dapat menyala dan terbakar apabila diberi percikan api, yang biasanya dinyatakan dalam persen volume uap bahan bakar di udara.

Dalam literatur-literatur kata Flammable dan Explosive sering digunakan saling bergantian, dengan dasar pemikiran atau pertimbangan bahwa konsentrasi bahan bakar yang bisa terbakar di udara dimungkinkan akan dapat juga meledak pada kondisi-kondisi tertentu.

Perkiraan ini diperkirakan benar hanya untuk beberapa jenis bahan bakar (secara tepatnya mungkin nilai LEL lebih tinggi dari nilai LFL), tetapi keadaan ini sudah diterima dan digunakan secara luas sejak beberapa dasawarsa belakangan ini.

Sama dengan penjelasan tersebut diatas, konsentrasi tertinggi dari gas atau uap suatu bahan di udara yang dapat meledak apabila diberi panas yang cukup dikenal dengan istilah Upper Explosive Limits (UEL) dan konsentrasi terendah dari gas atau uap suatu bahan di udara yang dapat meledak apabila diberi panas yang cukup dikenal dengan istilah Lower Explosive Limits (LEL).

Nilai LEL dan LFL dari bahan-bahan yang mudah terbakar dihubungkan dengan Flash Point dari bahan tersebut. Secara teoritis Flash Point adalah merupakan temperatur bahan pada kondisi tekanan atmosphere dimana dalam kondisi tersebut bahan menguap dan menghasilkan konsentrasi uap atau gas dipermukaannya yang sesuai dengan LFL dan LEL.

Baca Selengkapnya...

Agustus 29, 2009

Korelasi Puasa bagi Kesehatan


Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat dinilai dengan harta benda. Untuk menjaga kesehatan, tubuh perlu diberikan kesempatan untuk istirahat. Puasa, yang mensyaratkan untuk tidak makan, minum, dan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.

Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, diantaranya yaitu :
• Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan,
Pada hari-hari ketika tidak sedang berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras, oleh karena itu sudah sepantasnya alat pencernaan diberi istirahat.
• Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Dengan puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
• Menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk menangkalserangan penyakit sehingga dengan penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
• Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh,
• Memperbaiki fungsi hormon, meremajakan sel-sel tubuh,
• Meningkatkan fungsi organ tubuh

Disunahkan agar berbuka puasa diawali dengan makan buah kurma, atau dengan buah-buahan dan minuman yang manis seperti madu. Ajaran ini mengandung makna kesehatan karena buah-buahan dan minuman yang manis merupakan bahan bakar siap pakai yang dapat segera diserap oleh tubuh untuk memulihkan tenaga setelah seharian tubuh tidak disuplai oleh makanan dan minuman. Glukosa yang terkandung di dalam buah-buahan dan minuman yang manis merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Glukosa efektif dibutuhkan ketika tubuh memerlukan masukan energi yang diperlukannya.
Anjuran sahur bukan semata-mata untuk mendapatkan tenaga yang prima selama menunaikan ibadah puasa, melainkan juga mengandung makna bahwa puasa perlu persiapan agar selama berpuasa produktivitas kerja dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
Pada waktu buka puasa dan sahur suplai gizi perlu diusahakan memenuhi unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh, meliputi enam jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Pentingnya keseimbangan gizi sering kurang disadari karena hasilnya tidak terlihat langsung. Seseorang yang kekurangan zat gizi tertentu sama bahayanya dengan mereka yang kelebihan gizi tertentu. Makan yang seimbang baik dalam porsi maupun gizi akan mempengaruhi susunan saraf pusat dan kondisi biokimia tubuh. Makan yang seimbang adalah makan yang tidak kekurangan tetapi juga tidak berlebihan, yang disesuaikan dengan usia, kualitas dan kuantitas gerak serta kondisi tubuh.
Pada beberapa orang, pada saat puasa mempunyai keluhan seperti merasa lemas dan lesu atau stamina menurun, juga gangguan pencernaan seperti perut kembung dan gangguan lambung. Beberapa bahan pangan tertentu seperti madu, jahe, kencur, temu lawak, dan bahan-bahan lainnya dapat digunakan untuk mengatasi stamina menurun, kembung, dan gangguan lambung pada saat puasa.

Berikut beberapa bahan alami yang dapat digunakan agar puasa tetap fit dan segar.

1.MADU
Khasiat : meningkatkan stamina serta mempertahankan stabilitias tubuh agar tetap sehat dan bugar, melancarkan proses metabolisme, untuk kecantikan dan awet muda, mencegah gangguan pencernaan, dan lain-lain

2.KURMA
Khasiat : meningkatkan stamina dan energi, mencegah & mengatasi anemia (kurang darah), melancarkan pembuangan, sebagai penenang (merileksasi sel otot tubuh yang tegang), mencegah pendarahan rahim.

3.JAHE (Zingiber officinale Rosc.)
Khasiat : meningkatkan stamina, mengatasi perut kembung, masuk angin, mual, muntah, sakit kepala, pusing, demam, dan lain-lain

4.TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza)
Khasiat : kolesterol tinggi, meningkatkan stamina tubuh/tonikum, kurang darah, radang lambung/maag, perut kembung, dan lain-lain.

5.KENCUR (Kaempferia galanga)
Khasiat : meningkatkan stamina tubuh, menghilangkan bau mulut, radang lambung, kembung, mual, muntah, masuk angin, dan lain-lain.

6.Ubi Jalar Merah (Ipomoea batatas)
Khasiat : perut kembung, peluruh kentut, masuk angin, gangguan lambung

7.KUNYIT (Curcuma domestica Val.)
Khasiat /efek ; radang lambung, memperlancar pengeluaran empedu sehingga mengurangi perut kembung, mual, dan rasa begah di perut.

8.KAPULAGA (Amomum cardamomum)
Khasiat : untuk radang lambung, mual, muntah-muntah, perut sebah dan kembung.

9.Kayu Manis (Cinnamomum burmanii)
Khasiat : untuk radang lambung, mual, muntah-muntah, perut sebah dan kembung.

Secara etimologi, puasa berarti menahan, baik menahan makan, minum, bicara dan perbuatan. Sedangkan secara terminologi, puasa adalah menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan disertai niat berpuasa. Sebagian ulama mendefinisikan, puasa adalah menahan nafsu dua anggota badan, perut dan alat kelamin sehari penuh, sejak terbitnya fajar kedua sampai terbenamnya matahari dengan memakai niat tertentu. Puasa Ramadhan wajib dilakukan, adakalanya karena telah melihat hitungan Sya’ban telah sempurna 30 hari penuh atau dengan melihat bulan pada malam tanggal 30 Sya’ban. Sesuai dengan hadits Nabi saw. “Berpuasalah dengan karena kamu telah melihat bulan (ru’yat), dan berbukalah dengan berdasar ru’yat pula. Jika bulan tertutup mendung, maka genapkanlah Sya’ban menjadi 30 hari.”

yang menjadi parameter antara sah atau rusaknya puasa seseorang.
Pertama, Nilai Formal yaitu yang berlaku dalam perspektif ini puasa hanya tinjau dari segi menahan lapar, haus dan birahi. Maka menurut nilai ini, seseorang telah dikatakan berpuasa apabila dia tidak makan, minum dan melakukan hubungan seksual mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Padahal Rasulullah SAW telah memberikan warning terhadap umat muslim melalui sebuah haditnya yang berbunyi :
“Banyak orang yang puasa mereka tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya rasa lapar dan haus saja”. H.R. bukhari.
Dari hadits tersebut kita dapat mengetahui bahwa hakekat atau esensi puasa tidak hanya menahan rasa lapar, haus dan gairah birahi saja, melainkan dalam puasa terkandung berbagai aturan, makna dan faedah yang mesti diikuti.
Kedua, Nilai Fungsional yaitu yang menjadi parameter sah atau rusaknya puasa seseorang ditinjau dari segi fungsinya. Adapun fungsinya yaitu untuk menjadikan manusia bertakwa (laa’lakum tattaqun). QS. Al-Baqarah 183
Kemudian menurut nilai ini, puasa seseorang sah dan tidak rusak apabila orang tesebut dapat mencapai kualitas ketakwaan terhadap Allah SWT.

Kadar takwa tersebut terefleksi dalam tingkah laku, yakni melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Al-Baqarah ayat 185 : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan tersebut, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu”. Ayat ini menjelaskan alasan yang melatarbelakangi mengapa puasa diwajibkan di bulan Ramadhan, tidak di bulan yang lain. Allah mengisyaratkan hikmah puasa bulan Ramadhan, yaitu karena Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan yang diistimewakan Allah dengan dengan menurunkan mukjizat terbesar di dalamnya, yaitu al-Qur’an al-Karim yang akan menunjukan manusia ke jalan yang lurus. Ramadhan juga merupakan pengobat hati, rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan sebagai pembersih hati serta penenang jiwa-raga. Inilah nikmat terbesar dan teragung. Maka wajib bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk bersyukur kepada Sang Pemberi Nikmat tiap pagi dan sore.

Pendekatan kesehatan, mengapa kita perlu berpuasa?
Bagi Kesehatan Fisik
Umat Islam tidak berpuasa karena alasan manfaat puasa bagi kesehatan. Padahal sejak lama, puasa dijadikan semacam terapi bagi mereka yang bermasalah dalam hal kelebihan berat badan. Dengan berpuasa, kerja alat-alat pencernaan diistirahatkan. Berpuasa mempunyai efek yang banyak berlawanan dibandingkan jika seseorang melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badannya. pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk udara.
puasanya umat Islam di bulan Ramadhan sangat berbeda dengan perencanaan diet. Puasa Ramadhan tidak mengurangi asupan gizi dan kalori, cuma kadarnya sedikit lebih rendah dari kebutuhan nutrisi yang normal. Selain itu, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, masih bisa menyantap setiap jenis makanan, sementara mereka yang berpuasa untuk diet, hanya boleh makan makanan tertentu. Faktor lainnya yang membuat puasa Ramadhan menyehatkan adalah, mereka yang berpuasa melakukannya dengan sukarela dan hati yang ikhlas, bukan karena resep atau anjuran dari dokter.

Ramadhan adalah bulan pengendalian dan pelatihan terhadap diri sendiri, dengan harapan pengendalian dan pelatihan ini akan terus berlanjut meski bulan Ramadhan sudah berakhir. Jika kebiasaan berpuasa dilanjutkan meski bukan pada bulan Ramadhan, apakah untuk keperluan diet atau ibadah, efeknya akan terasa dalam jangka panjang.

pada dasarnya orang yang berpuasa itu hanya melewatkan saat makan siang dan mempercepat waktu makan pagi. Orang yang berpuasa juga hanya tidak minum selama 8 sampai 10 jam dan itu tidak membahayakan kesehatan dan tidak menyebabkan dehidrasi yang buruk bagi tubuh manusia. Sebaliknya, dehidrasi ringan dan penyimpanan air dalam tubuh bisa meningkatkan kesempatan hidup.
Dampak positif lainnya bagi tubuh, puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kegemukan dan darah tinggi.
Dalam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yang sudah parah, jantung koroner dan batu ginjal.
Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit terutamanya kegendutan yang menyebabkan timbulnya sub penyakit lain. Maka puasalah satu-satunya cara yang dapat memelihara anggota badan daripada semua penyakit kerana melaluinya unsur-unsur racun di dalam makanan dapat dinetralkan setelah berpadu di antara satu sama lain. Sesungguhnya kesan lapar di dalam perubatan adalah lebih baik daripada penggunaan obat.

penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi, pertambahan lemak dan peningkatan gula dalam darah amat mudah menyerang dan melemahkan kekuatan badan individu tersebut. Sesungguhnya tiada obat yang khusus bagi memulihkannya melainkan dengan berpuasa kerana dengan berpuasa terbentuklah suatu sistem yang baru dalam badan yang bertindak mematikan sel-sel lama untuk digantikan dengan sel-sel baru yang lebih baik dan bertenaga.
Ditinjau Dari sudut kesuburan seorang wanita, puasa juga merupakan satu cara yang dapat mengurangkan kesan hormon broloktin yang menyebabkan kemandulan. Kesimpulannya puasa dapat menyehatkan sistem tubuh dan dapat mencegah penyakit-penyakit seperti kencing manis dan kegendutan.

Bagi Kesehatan Psikis
Dari sisi psikis, orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan cenderung merasa tenang dan damai. Setiap orang berusaha untuk menahan amarahnya dan tingkat kejahatan pada bulan Ramadhan biasanya menurun. Umat Islam senantiasa mengingat nasehat Nabi Muhammad SAW yang mengatakan, “Jika sesesorang menghujatmu atau menyulut emosimu, katakanlah bahwa saya sedang berpuasa.”
Meningkatnya kualitas psikis inilah yang berkaitan dengan stabilitas gula darah yang lebih baik selama bulan Ramadhan, yang berpengaruh pada perubahan tingkah laku. Begitu juga dengan kebiasaan sholat malam. Sholat bukan hanya bermanfaat bagi penyerapan makanan, tapi juga untuk melepaskan energi. Setiap sholat dengan gerakan-gerakannya yang ringan seseorang melepaskan 10 ekstra kalori. Dengan kombinasi itu, sholat menjadi semacam olahraga yang cukup baik selama Ramadhan. Sama halnya dengan kebiasaan membaca Al-Qur’an, bukan hanya membuat hati dan pikiran tenang, tapi juga bisa menjaga hapalan Al-Qur’an.
Puasa adalah bentuk peribadahan khusus, hubungannya hanya antara Allah SWT dan orang yang bersangkutan. Karena tidak satupun yang selain, Allah dan orang itu sendiri yang tahu apakah ia benar-benar berpuasa.

Bagi Kesehatan Sosial
Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Iran, Irak, Palestina dan sebagainya.Puasa sebagai tradisi agama-agama yang memiliki makna universal harus dijadikan energi positif bagi menguatnya pemahaman multikultural yang disemangati oleh nilai-nilai ketuhanan (rabbaniyah) dan kemanusiaan (insaniyah).

Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu, sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta, kikir dan sebagainya.


Source:f-buzz.com
bambangriadi.com
Baca Selengkapnya...

Agustus 04, 2009

Masalah Penanganan Keselamatan Kerja


Hampir lama sudah tidak memposting tulisan di blog ini, Gara-gara salah satu perangkat I/O PC saya rusak.ya terpaksa dech akhirnya lembiru ( baca : lempar beli baru ). Pada Postingan kali ini saya coba untuk menulis beberapa permasalahan yang ada didalam aspek Keselamatan Kerja.
Btw, Walaupun masalah keselamatan kerja sudah dianggap penting dalam aspek kegiatan operasi namun didalam pelaksanaannya masih saja ditemui hambatan serta kendala-kendala. Hambatan tersebut ada yang bersifat makro ( di tingkat nasional) dan ada pula yang bersifat mikro (dalam perusahaan).

Masalah Makro

Di tingkat nasional (makro) ditemui banyak faktor yang merupakan kendala yang menyebabkan kurang berhasilnya program keselamatan kerja antara lain :

Pemerintah
Masih dirasakan adanya kekurangan dalam masalah pembinaan (formal & non formal), bimbingan (pelayanan informasi, standar, code of pratice), pengawasan (peraturan, pemantauan / onitoring serta sangsi terhadap pelanggaran), serta bidang-bidang pengendalian bahaya.

Teknologi
Perkembangan teknologi perlu diantisipasi agar bahaya yang ditimbulkannya dapat diminimalisasi atau dihilangkan sama sekali dengan pemanfaatan ketrampilan di bidang pengendalian bahaya.

Sosial Budaya
Adanya kesenjangan sosial budaya dalam bentuk rendahnya disiplin dan kesadaran masyarakat terhadap masalah keselamatan kerja, kebijakan asuransi yang tidak berorientasi pada pengendalian bahaya, perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti terhadap bahaya-bahaya yang terdapat pada industri dengan teknologi canggih serta adanya budaya “santai” dan “tidak peduli” dari masyarakat.
Faktor-faktor diatas ini akan ikut menentukan bentuk dan mutu penanganan usaha keselamatan di perusahaan.


Masalah Mikro

Masalah yang bersifat mikro yang terjadi di perusahaan antara lain terdiri dari :

Kesadaran, dukungan dan keterlibatan.
Kesadaran, dukungan dan keterlibatan manajemen operasi terhadap usaha pengendalian bahaya dirasakan masih sangat kurang. Keadaan ini akan membudaya mulai dari lapis bawah sehingga banyak para karyawan memilki kesadaran keselamatan yang rendah, disamping itu pengetahuan mereka terhadap bidang rekayasa dan manajemen keselamatan kerja juga sangat terbatas.

Kemampuan yang terbatas dari petugas keselamatan kerja.
Kemampuan petugas keselamatan kerja dibidang rekayasa operasi, rekayasa keselamatan kerja, manajemen pengendalian bahaya dirasakan sangat kurang sehingga merupakan kendala diperolehnya kinerja keselamatan kerja yang baik.
Akibat daripada kekurangan ini terdapatnya kesenjangan antara makin majunya teknologi terapan dengan dampak negatif yang makin tinggi dengan kemampuan para petugas keselamatan kerja dalam mengantisipasi keadaan yang makin berbahaya.

Standard, code of pratice
Masih kurangnya standard-standard dan code practice di bidang keselamatan kerja serta penyebaran informasi di bidang pengendalian bahaya industri yang masih terbatas akan menambah memperbesar resiko yang dihadapi.

Dengan sekelumit kendala diatas, mudah-mudahan dapat di cari sebuah solusi yang bijak, proposonal serta profesiaonal.
Baca Selengkapnya...

Juli 22, 2009

Deep Breathing Relaxation and Guided Imagery For Phobias


Deep breathing is a simple, but very effective, method of relaxation. It is a core component of everything from the "take ten deep breaths" approach to calming someone down, right through to yoga relaxation and Zen meditation.

It works well in conjunction with other relaxation techniques such as Progressive Muscular Relaxation, relaxation imagery and meditation to reduce stress. By concentrating on our breathing, deep breathing allows the rest of our body to relax itself. Deep breathing is a great way to relax the body and get everything into synchrony.

Relaxation breathing is an important part of yoga and martial arts for this reason.

1. Lie on your back.

2. Slowly relax your body. You can use the progressive relaxation technique we described above.

3. Begin to inhale slowly through your nose if possible. Fill the lower part of your chest first, then the middle and top part of your chest and lungs. Be sure to do this slowly, over 8-10 seconds.

4. Hold your breath for a second or two.

5. Then quietly and easily relax and let the air out.

6. Wait a few seconds and repeat this cycle.

7. If you find yourself getting dizzy, then you are overdoing it. Slow down.

8. You can also imagine yourself in a peaceful situation such as on a warm, gentle ocean. Imagine that you rise on the gentle swells of the water as you inhale and sink down into the waves as you exhale.

9. You can continue this breathing technique for as long as you like until you fall asleep or being to feel relaxed.

GUIDED IMAGERY

In this technique, the goal is to visualize yourself in a peaceful setting.

1. Lie on your back with your eyes closed.

2. Imagine yourself in a favorite, peaceful place. The place may be on a sunny beach with the ocean breezes caressing you, swinging in a hammock in the mountains or in your own backyard. Any place that you find peaceful and relaxing is OK.

3. Imagine you are there. See and feel your surroundings, hear the peaceful sounds, smell the flowers or the barbecue feel the warmth of the sun and any other sensations that you find. Relax and enjoy it.

4. You can return to this place any night you need to. As you use this place more and more you will find it easier to fall asleep as this imagery becomes a sleep conditioner.

5. Some patients find it useful to visualize something boring. This may be a particularly boring teacher or lecturer, co-worker or friend.

We thought it might be nice to give you some general information about spiders to help you on your way toward conquering your fear of them. We've said before that experts believe the more you know about what you fear, the better you'll be able to cope with that fear.

Reference : articlesphere.com
Baca Selengkapnya...

Juli 19, 2009

UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 70


Pasal 27 ayat (2) Undang-Undand Dasar 1945, menyatakan bahwa : “setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Atas dasar pasal 27 ayat (2) tersebut dikeluarkanlah Undang-Undang Nomor 14 tahun 1969 tentang Pokok-Pokok Tenaga Kerja, dimana pada pasal 9 Undang-Undang tadi dinyatakan sebagai berikut : “Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan kesehatan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama”.

Yang dimaksud tenaga kerja didalam rumusannya adalah manusia-manusia Indonesia yang telah mencapai usia kerja, mampu dan mau bekerja.

Dalam pengertian tenaga kerja tadi dibagi menjadi dua yaitu :

1. Tenaga Kerja Potensiil
2. Tenaga Kerja Aktif.

Tenaga Kerja Aktif inilah yang terkena oleh pasal 9 Undang-Undang No. 14 tahun 1969, tentang ketentuan pokok-pokok mengenai tenaga kerja.

Pada hakekatnya tenaga kerja sebagai manusia pada umumnya tentu mengharapkan selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya, atau dengan perkataan lain terhindar dari kecelakaan.

Sehubungan dengan itu dan atas dasar Undang-Undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja. Walaupun nama Undang-Undang tersebut adalah Undang-Undang Keselamatan Kerja, namun materi didalamnya mencakup pula masalah Kesehatan Kerja.
Sebagai pertimbangan dikeluarkannya Undang-Undang No. 1 tahun 1970 antara lain adalah :

1.Agar setiap tenaga kerja yang berada ditempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat.

2.Agar setiap sumber produksi digunakan dan dipakai secara aman dan efektif.
Sasaran tersebut dimungkinkan terwujud apabila malapetaka atau kecelakaan yang mungkin timbul dapat ditanggulangi.

Dengan demikian sebagai tujuan pokok usaha Keselamatan Kerja adalah :

Pertama : Mencegah dan mengurangi peristiwa terjadinya kecelakaan termasuk kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja.

Kedua : Mengamankan tempat kerja, alat - alat kerja, bahan dan usaha produksi.

Ketiga : Menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat serta nyaman.

Sehingga kiranya dapat disimpulkan bahwa usaha keselamatan kerja tidak hanya mempunyai sasaran yang bersifat ekonomis saja, tetapi juga bersifat kemanusiaan.


Baca Selengkapnya...

Juli 15, 2009

Manage Your Stress in Moments

Commuting. Living in a city. Relationships. Parenting. Work (or lack of work). Dealing with a rapidly changing society and its technology. We talk about all of these things causing us "stress". But what is stress?

I use a three-part definition. Stress is when:

* you feel out of control of the situation,
* you have negative feelings about that, and
* it winds you up physically.

Now, immediately that gives us several different possible approaches to dealing with stress. We can work on the control, the negative feelings, or the physical effects.

But why do these situations cause these effects?

Not all that long ago, our ancestors lived in a world where they often faced physical danger. In a dangerous situation it was useful for your body to prepare itself quickly to fight or run away. It still is, in situations like the Australian bushfires, or if your child is trapped under something that you normally couldn't lift.

When you're stressed, your heart beats faster, your blood pressure rises, and blood rushes away from your internal organs and into your arms and legs – up to five times the normal blood flow. Your breathing speeds up, your digestion slows down, and more energy floods into your bloodstream. Your large muscles tense. Your senses become sharper so that you can observe danger, and your memory becomes sharper so that you can learn from the situation. You temporarily become a superhero!

The problem is that we haven't had much time to come up with an alternative system to use when the threat isn't physical, when we're stuck in traffic, or interviewing for a job, or asking someone out, or the kids won't do what they're told. We need to drive in a screw and all we have is a spanner to pound it with. (Or maybe it's a tree branch.)

Not only that, but the stress system is set up for short-term use, to get you out of a bad situation quickly. When there isn't a physical threat, you often can't resolve it quickly. Some life stresses go on for years, and if you keep your body in constant stress mode, it starts to wear out, like your car would if you drove it at top speed all the time.

Your body also becomes overreactive, like soldiers who've been on duty for too long and start to shoot innocent bystanders by mistake because they're just so wound up. This is where a lot of allergies, and even some autoimmune diseases, come from. The body's immune system is worn out and confused by being on standby all the time for some physical threat that never actually happens, and it starts treating things that aren't harmful as if they were.

The good news is that there are some tools and techniques you can use to deal better with stress. The even better news is that they're simple. Right here, right now, I'm going to introduce you to some of them.

The Welcoming Practice

The first technique is called the Welcoming Practice. It's very simple, but very effective. It goes like this:

Whenever, in the course of your life, you become aware of feeling an emotion such as fear, anger or sadness, say, "Welcome, [name of emotion]."


You're not welcoming the circumstances that caused the emotion, or the pain that it brings. But in acknowledging the emotion itself, greeting it as part of you, giving it its name, you diminish its power to hurt you.

saying its name, you shift the location of the activity within your brain and so shift your experience. Negative emotions are handled deep in the brain, in the basic structures that we share with reptiles and fish. They're there to help us protect ourselves in dangerous situations, and because the parts of the brain that handle them are right next to those which control heartbeat, blood pressure and breathing and those that release the chemicals that wind our bodies up, it's easy for them to get us ready quickly to fight or run away.

When we use words for the emotions, though, we're using a specifically human part of the brain that is near the outer surface, and setting up a pathway between the inner brain and the outer brain. That pathway drains off the activity so that you quickly calm down. You'll still feel the emotions a little for a while as the chemicals released into your bloodstream get recycled, but it won't be nearly as strong. This gives you the space to weigh up the situation and make good decisions.

In effect, you are stepping back from the emotion and recognizing it for what it is, and it's like turning off an alarm in your car or house – you look at the situation and decide that you've received the message that there might be something dangerous or harmful here, and that what you're going to do about it is not to freak out but to deal with solving it.

That's useful, because it puts you back in control, and feeling out of control is the first part of the definition of stress. It also defuses the negative emotions to a degree (the second part of the definition), and that starts to calm you down.

Practice welcoming the Big Four (sadness, fear, anger and guilt) in the shower each morning. This develops the habit of the Welcoming Practice.

It's All in the Way You Hold Your Mouse

The technique I want to look at now is an even more powerful calming technique which helps you to get back in control of difficult situations. It does this by "importing" a sense of control from a previous situation.

What you do is settle yourself comfortably, close your eyes, and remember a time when you felt in control, or when you'd just achieved something that you felt good about – when you were calm, on top of things, and felt confident in your own abilities. If you have trouble thinking of a memory like that, you can imagine that you're a character from a book or a movie or a TV show who has been in that kind of situation, and think about what that would feel like. Use all your senses to summon up a really clear, strong memory (or imagined memory): see what you saw, hear what you heard, feel what you felt, even add in smells and tastes if there were any.

Now turn up the intensity of those sights and sounds and feelings as if you were turning up the volume or the brightness on your TV. Count from 1 to 5, and as you do so, turn up the intensity so that by "5" the memory is really bright and clear and loud and firm and strong. And when you've done that, press one of your thumbs to a finger on the same hand (any finger, whichever you want). Press gently but firmly for a few seconds while you think about and re-experience that good memory, and then let go the pressure and the memory and open your eyes.

It's good to practice several times so that you get a really strong association between the finger press and the good feeling. You're using a process called "conditioning" to set up the link between two things that don't have any logical connection, a set of feelings and a finger press. So, from now on, you can use the press of the fingers to bring back the good, positive feelings and the whole mindset associated with those memories.

I read recently about an interesting experiment with mice. The mice were trained to associate feeling safe with hearing a bell. The experimenters then put them under stress and played the bell – and the mice relaxed. It was as if they'd been given antidepressants. The technique I've just outlined works exactly the same way, except you're training yourself. One of my clients calls it "happy hands" because he likes it so much, having the ability to trigger off good feelings for himself whenever he wants.

Now, when you do this in the middle of a situation where you feel stressed, what it does is put you into a state of mind where you feel confident and competent to solve the problem. You're in control of your own feelings, and that helps you to be in more control of the situation.

Give it a try.

What You Look At is What You See

Now I want to talk about what you can do once you have calmed yourself down a little, ways of mentally cutting the situation down to size.

Stress turns on a big spotlight so that you will remember a stressful situation clearly and avoid it in future. Sometimes, though, we're too good at identifying stressful situations. Anything that reminds us of a bad time can get us stressed. If something bad happened on a sunny day, sunny days can start to make us nervous. It's the flip side of the process that lets you use a finger touch to recall a positive mindset. So the first thing we can do about stress is to stop and ask a few simple questions.

Questions like, for example, "Am I reacting to this or to what this reminds me of?" This is a classic one in relationships – something your partner says reminds you of your mother, and straight away all of the stress of that relationship comes crashing into this relationship. And your partner eyes the smoking crater and thinks, "What just happened there?"

So question two is, "How else can I look at this?" I was in Sydney recently, driving through the new harbour tunnel, and I started thinking about how deep we were under the harbour and what would happen if it leaked. And I started to feel a bit nervous (particularly since I wasn't sure I was going to get to the airport in time to catch my plane). What I did was change the frame: "I'm on an adventure." Your body has a hard time telling the difference between nervousness and excitement. Your mind can tell it, "It's excitement. Trust me."

And question three is, "Am I really not in control?" Because if there are things you can do to change the situation, what you have is a challenge, not a stress. And once you have a challenge, you can start to think about what to do next.

Train yourself in finding positive ways to look at situations. As a hypnotherapist, it's part of my job to find positive ways to look at things, because focussing on what is wrong just produces more of it. This is why "trying harder" doesn't work. The more energy you pump into what is wrong, the more power it has over your imagination.

It's like that episode of the TV show Frasier where Frasier was learning to ride a bike. Early on in the process, he runs the bike into a tree. From then on, every time he rides past that place, he's totally focussed on the tree – and inevitably, his front wheel is magnetically drawn to it. If he'd focussed on the path, he would have breezed right past it. It's a mental trick.

In other words: Whether the glass is half full or half empty depends on whether you're emptying it or filling it.

So, in summary: In a situation where you feel threatened or upset, you now have some techniques to calm yourself down, deal with the negative feelings so that they don't get in the way of working out a solution, and re-assess the situation to decide whether you're really threatened or out of control or not. I hope that's helped you and will continue to help you as you engage with the challenges of 21st-century life.

Reference : www.articlesphere.com
Baca Selengkapnya...

Juli 07, 2009

Kebakaran Mobil di SPBU

Dari hasil penelitian terhadap 150 kasus kebakaran yang terjadi di SPBU yang diduga disebabkan oleh Listrik Statis,150 (seratus lima puluh) kasus itu korban semuanya Wanita.Hampir Semua kasus melibatkan orang yang masuk kembali kedalam mobil saat nozzle masih memompa bensin , ketika selesai dan mereka kembali untuk menarik keluar Nozzle maka kebakaran mulai terjadi , yang diakibatkan oleh listrik Statis.

Sebagian besar orang laki laki tidak pernah masuk kembali kedalam mobil sebelum pengisian bahan bakar benar-benar selesai. Itulah sebabnya laki laki jarang terlibat dalam kebakaran di SPBU.

Untuk lebih jelasnya mari kita lihat tanyangan video berikut ini :




Nah, untuk itu teman-teman agar menimalisai terjadinya kebakaran ataupun hal-hal yang tidak di inginkan alangkah baiknya mengikuti beberapa tip's berikut :

1. Jangan Sekali-kali menggunakan HP Saat mengisi bensin.
2. Matikan mesin kendaraan saat mengisi bensin.
3. Jangan merokok atau menyalakan api terbuka.
4. Patuhilah peraturan larangan yang berada di SPBU.
5. Jangan Sekali-kali Masuk kembali kedalam kendaraan anda saat pengisian bensin
sedang berlangsung.
6. Jika terpaksa Harus masuk kembali kedalam kendaraan saat bensin dipompa .pastikan
anda keluar dan menutup pintu “SAMBIL MENYENTUK LOGAM” sebelum anda menarik
Nozzle keluar dengan cara ini listrik statis dari tubuh anda akan dibuang sebelum
anda menarik menarik keluar Nozzle.

Untuk sekedar mereview kembali tentang proses terjadinya api bisa di lihat disini atau disini.

Kenapa kebakaran di SPBU bisa terjadi..?
Setelah dikaji lebih lanjut diketahui Kasus - kasus yang sering terjadi diantaranya.bahwa Uap bensinlah yang mengakibatkan kebakaran itu ketika berhubungan dengan listrik statis.

Terjadi 29 kebakaran dimana kendaraan dimasuki kembali dan Nozzle disentuh saat pengisian bahan bakar dari berbagai jenis merek dan model.
Sebagian mengakibatkan kerusakan berat terhadap kendaraan,SPBU dan pelanggan.

17(tujuh belas) kebakaran terjadi sebelum, saat, atau segera setelah tutup tangki bensin dilepas dan sebelum pengisian bensin dimulai.

Demikian tip's ringan ini dan semoga bermanfaat.
Baca Selengkapnya...

Juni 25, 2009

Giving Stress the Boot For Better Health, Wellbeing, and Success


As a business owner, it’s imperative to stay healthy both physically and mentally. If you’re a planner and think ahead, you may have systems in place which can handle your business during your absences. However, illnesses wear away at your vitality and your passion for your business. When that happens, regardless of the systems you have in place, business and profits suffer.

Now we’re not just talking about the costly effects of getting sick - and it is costly. Annually, illness costs US businesses more than 45 billion and that doesn’t take into account your personal costs for medical expenses and time off of work. What may be more insidious are the effects of mental health on your business.

Stress causes us to feel:

• Overwhelmed
• Frustrated
• Ambivalent about our success
• Depressed
• Angry
• Exhausted
• Moody
• Unfocused
• Indecisive
• Anxious
• Burned out

Chronic stress, the type of stress that seems never-ending and inescapable, like the stress of a bad marriage or an extremely taxing job (this type of stress can lead to burnout), is the most insidious of the various types of stress. It is this type of stress causes severe complications, symptoms and conditions including chronic headaches and a decreased immune system.

According to many studies as many as 90% of doctor’s visits are for stress caused symptoms. The good news is that stress, at least the majority of it, can be not just managed but eliminated completely.

If you’re too stressed to enjoy your life and to focus on your business positively and productively then something needs to be done - quickly!

Take Control Over Your Life, Your Health and Your Success

When you take the steps to take care of yourself you’re not only poised for better success and profits, you’re in a better situation to enjoy the fruits of your labor. What good are millions in the bank account if you’re too sick or depressed to enjoy it, right?

The question is, how do you eliminate stress? Here are five steps to get the job done.

Step One - Recognize the cause of your stress. There are a few instances where you feel tremendously stressed - which of these triggers can be eliminated from your life?

For example if you’re stressed by customer service responsibilities the fastest way to eliminate this stress is to outsource the task. If you’re stressed by not having enough money to meet the bills, consider consulting an expert financial advisor or credit counselor. This may not eliminate the stress however it will give you more control over the situation which will go a long way toward reducing your stress.

Step Two - Catch yourself when you’re thinking negative thoughts and replace them with positive ones. An easy way to do this is to make a list of the negative thoughts you have regularly, just let go and don’t edit yourself. Write down every negative thought, these are often complaints, which come to mind.

For example, “I’ll never get this done,” or “I’m too busy,” or “I’m always exhausted, sick, angry...” “I’m never going to get this business to the next level,” and so on...

Now taking a look at the negative thoughts in your life, turn them around and make them positive affirmations.

For example, if you’re complaining about never having any energy, change it to say “I’m always awake, alert and alive.” When you feel yourself starting to complain or think or say a negative comment, stop yourself and think or recite your affirmation.

Some experts recommend posting your affirmations where you can see them, say for example your bathroom mirror, and then reciting them several times a day until you have them memorized and/or you’re no longer feeling the negative emotions and can move onto cleaning or eliminating other negative effects on your life.

Step Three - Take better care of yourself. Get better sleep, exercise more and eat a nutritious and life sustaining diet. We’ll talk about all three of these in subsequent chapters however it’s important to know that diet, sleep and exercise all help your body and mind better cope with stress so that even when you are feeling stressed, it doesn’t have the negative effects on your body and mind.

Step Four - Calming rituals. Find your own calming ritual, for example meditation, a candle lit bubble bath, massage, and even aroma therapy (scents like lavender have a proven calming effect).

Step Five - Remember what is good in your life. Regularly making entries into a gratitude journal is a wonderful way to remember all that is good in your life and when you’re able to feel gratitude, suddenly the problems you do have don’t seem as big or important. If journaling isn’t your thing, just try to think of five things you’re grateful for before you go to bed or first thing in the morning before you get up. You can even create a ritual out of it, for example sitting outside on your patio, enjoying your morning cup of joe and saying thanks for all that you have and all that you are.

You don’t have to live with stress and you certainly don’t have to suffer the symptoms and conditions it causes. In addition to managing stress and striving for optimal mental health, it’s important to know that diet, sleep and exercise all play a role in how your body and mind handle stress. The healthier you are the better you’ll manage the stress you have and the happier and more productive you’ll be.

Source :www.articlesphere.com
Baca Selengkapnya...

Caffeine and Sugar


Caffeine and Sugar: Why These Energy Boosters Are Poor Substitutes for Sleep

When you’re living with less sleep than your body needs to operate, it’s tempting to go the easy route and keep yourself alert with caffeine and sugar. But these quick fixes can make things worse in the long run.

Sugar brings a quick crash
Sugar can give you a temporary energy boost, but when that “high” wears off, you may become even sleepier and slower to react, according to a 2006 study from England’s Loughborough University.

“Sugar is not the best way to stimulate the brain,” says Ralph Downey III, PhD, director of the Loma Linda University Sleep Disorders Center in California. “It doesn’t have the value that caffeine does for the short boost.”

For a boost to get you through the day, you’re better off with a small snack; aim for a combination of protein and carbohydrates, like an apple with peanut butter. But don’t eat too much: A full stomach can make you even more tired.

Caffeine is a sleep stealer
Caffeine—and coffee in particular—poses the opposite problem. Within 15 minutes of drinking a cup, you’ll have the jolt of energy you were looking for. But since caffeine can stay in your system for 12 hours, its effects continue long after your latte is gone.

That’s why experts recommend quitting coffee altogether if you have difficulty sleeping at night, or at least stopping after your morning cup. Soda and chocolate generally contain less caffeine than coffee, but if you are sensitive to even small amounts, they can cause problems—especially in excess or too close to bedtime.

Why These Energy Boosters Are Poor Substitutes for Sleep

Even decaf drinkers should beware: A 2007 Consumer Reports study found that “decaffeinated” coffees sold at several chain restaurants varied widely, containing up to 32 mg of caffeine per cup—about the same amount in 12 ounces of cola. This amount of caffeine won’t keep most people up, but if you are particularly sensitive, two or three cups might.

Still, for some insomniacs, the need for caffeine is so great that they will sacrifice their sleep in order to stay alert during the day—creating a vicious cycle of sleeplessness. Jacqueline Cutler, 49, is one of them: While most coffee drinkers average three cups a day, she drinks six.

Caffeine props her up during the day. Once the coffee starts flowing, “I just go into automatic,” says Cutler, a journalist in suburban New Jersey. “If a story is due or I have to go somewhere, I just do it.” Cutler did make an effort to eliminate coffee from her diet, but she ended up getting headaches.

She now drinks six cups a day and is awake from 2:30 to 5:30 every morning. At this point Cutler may need the help of a doctor—and either temporary medication or cognitive-behavioral therapy sessions—to gradually get better sleep and break her dependence on coffee.

source : http://living.health.com
Baca Selengkapnya...

Juni 16, 2009

Fundamental Lingkungan


Sejak tahun 1950-an, masalah lingkungan mendapatkan perhatian tidak saja dari para ilmuan, melainkan juga masyarakat umum dan politisi. Masalah lingkungan pada hakikatnya adalah perubahan lingkungan sehingga lingkungan itu tidak sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia dan mengganggu kesejahteraannya. Dalam permasalahan lingkungan yang dipersoalkan adalah perubahan yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Dengan makin besarnya jumlah manusia yang disertai peningkatan kebutuhan per orang dan meningkatnya kemampuan untuk melakukan intervensi terhadap alam, perubahan yang terjadi di lingkungan makin besar.


Pemicu perhatian masyarakat umum dan politisi terhadap masalah lingkungan adalah terutama terjadinya pencemaran oleh limbah industri, pertambangan serta pestisida. Misalnya, di Jepang dalam tahun 1950-an terjadi pencemaran oleh Air Raksa (Hg) dari limbah industri dan Cadmium (Cd) dari pertambangan Seng (Zn).

Pencemaran itu telah menyebabkan penyakit keracunan yang berturut-turut disebut penyakit Minamata dan penyakit Itai-itai. Kemudian pada tahun 1962 terbit buku The Silent Spring yang dikarang oleh Rachel Carson. Buku ini menguraikan tentang kematian hewan yang disebabkan oleh pencemaran, sehingga musim semipun menjadi sunyi.

Dengan kesadaran yang makin meluas akan masalah lingkungan, pada tahun 1972, lebih dari seratus negara anggota PBB berkumpul di Stockholm untuk membicarakan masalah lingkungan yang dihadapi dunia. Konfirmasi itu kini dikenal dengan Konferensi Stockholm yang dibuka tangga 5 Juni. Tanggal tersebut akhirnya dinyatakan sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Mengingat masalah lingkungan adalah masalah global maka Indonesia pun menetapkan Undang-undang No. 4 Tahun 1982 yang kemudian diperbaharui dengan Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menjadi dasar hukum bagi aturan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
Baca Selengkapnya...

Kesehatan Lingkungan Kerja


Kesehatan lingkungan kerja sering kali dikenal juga dengan istilah Higiene Industri atau Higiene Perusahaan. Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung dari berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja. Menurut Suma’mur (1976) Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang melakukan
penilaian pada faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif di lingkungan
kerja Perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar tindakan korektif pada lingkungan, serta pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta memungkinkan mengecap derajat Kesehatan
yang setinggi- tingginya.


Di Indonesia, upaya Kesehatan lingkungan kerja dikembangkan selaras dengan
aspek ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja, baik dari segi keilmuan maupun
penerapannya. Sedang pada perusahaan besar diberbagai Negara, pelaksananya adalah
Industrial Hygienist yang mempunyai latar belakang pendidikan teknis yang memperoleh
tambahan pengetahuan dibidang lain yang terkait seperti fisika, kimia, kesehatan,
kedokteran dan sebagainya.

Dalam penerapan Kesehatan lingkungan kerja dikenal tiga aspek utama yakni pengenalan, penilaian dan pengendalian lingkungan kerja. Teknik identifikasi/
pengenalan lingkungan kerja dapat dilakukan melalui suatu “ walk through survey “ atau survey pendahuluan berupa pencatatan data dan observasi secara umum seperti nama
bagian, jumlah pekerja, proses produksi/ lay out proses, bagan perusahaan dan
dilanjutkan dengan pengamatan tentang potensi bahaya, jenis mesin/ peralatan, tanda
peringatan, tata rumah tangga, tanggap darurat, tehnologi pengendalian yang ada dan
sebagainya.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh ahli hygiene perusahaan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, seringkali telah dapat menentukan
permasalahan lingkungan kerja di perusahaan, secara garis besar.
Dengan demikian, pengenalan lingkungan bermanfaat guna mengetahui secara
kualitatif bahaya potensial di tempat kerja, menentukan lokasi, jenis dan metode
pengujian yang perlu dilakukan.

Pada tahap penilaian / evaluasi lingkungan, dilakukan pengukuran, pengambilan
sampel dan analisis di laboratorium. Melalui penilaian lingkungan dapat ditentukan
kondisi lingkungan kerja secara kuant itatif dan terinci, serta membandingkan hasil
pengukuran dan standar yang berlaku, sehingga dapat ditentukan perlu atau tidaknya
teknologi pengendalian, ada atau tidaknya korelasi kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan lingkungannya , serta sekaligus merupakan dokumen data di tempat kerja .

Penerapan pengendalian merupakan metode teknik untuk menurunkan tingkat factor bahaya lingkungan sampai batas yang masih dapat ditolerir dan sekaligus
melindungi pekerja.
Baca Selengkapnya...

Juni 09, 2009

Organisasi K3


Ketrampilan yang diperlukan untuk mengelola usaha keselamatan dan kesehatan dalam suatu organisasi tergantung pada banyak faktor. Bahaya dan resiko apa yang ada dalam organisasi? Jenis teknologi apa yang menjalankan organisasi? Apakah pekerjaan memerlukan profesional manajemen keselamatan dan kesehatan? Apakah memerlukan ketrampilan untuk mempengaruhi manajer operasi? Apakah memerlukan ketrampilan teknis untuk masukan pada rancangan peralatan dan fasilitas? Apakah masalah interpretasi legal diperlukan dalam pekerjaan ini?

Pada masa lalu, beberapa orang mempertimbangkan cara keselamatan secara sederhana sebagai mengikuti akal sehat. Pada saat ini, safety dapat dengan mudah diamati pada situasi dimana koreksi terlihat jelas. Usaha awal pada safety juga mencakup safety contest, safety slogans, dan safety poster. Ini memberikan usaha awal bahwa keselamatan dan kesehatan adalah suatu permainan dan bahwa setiap orang dapat melakukannya. Kemudian muncul tiga "E” dalam bidang safety : engineering, education, dan enforcement.

Beberapa orang menambahkan E yang kelima : enthusiasm. Menerapkan elemen-elemen ini akan memecahkan banyak permasalahan safety. Kita sekarang tahu bahwa terdapat pendekatan sederhana untuk menetapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan yang kokoh.
Para praktisi keselamatan dan kesehatan saat ini harus menghadapi dan memecahkan berbagai masalah rumit dengan peralatan yang baru dan lebih efektif. Ketrampilan yang diperlukan untuk menerapkan peralatan ini sekarang dikenal sebagai multifaceted. Beberapa sertifikasi profesional telah muncul. American Industrial Hygiene Association telah mengadopsi beberapa code yang mengatur para anggotanya. Mereka mempersyaratkan bahwa anggotanya “melakukan profesinya mengikuti prinsip-prinsip ilmiah yang dikenal dengan realisasinya bahwa kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan manusia tergantung pada ketetapan profesional mereka....”

Demikian juga, American Society of Safety Engineers mempunyai kode etik dan mengizinkan sertifikasi bahwa seseorang mempunyai bachelor degree dalam bidang safety dari institusi yang terakreditasi (atau pilihan lainnya), mempunyai empat tahun pekerjaan safety, memenuhi kriteria pemilihan dan lulus ujian Safety Fundamentals and Comprehensive Practice. Mereka menggambarkan profesional safety sebagai “seorang yang terlibat dalam pencegahan kecelakaan, insiden dan kejadian yang membahayakan manusia, property atau lingkungan. Mereka menggunakan analisa kuantitatif dan kualitatif terhadap produk yang sederhana dan kompleks, system, operasi dan kegiatan untuk mengidentifikasi bahaya.... Selain pengetahuan yang luas mengenai bahaya, pengendalian dan metode assessment, profesional safety harus mempunyai pengetahuan mengenai fisika, kimia, biologi dan ilmu perilaku, matematika, bisnis, pelatihan dan teknik pendidikan, konsep engineering, dan jenis-jenis operasi khusus...”

Derajat praktisi keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu untuk menyusun dan menerapkan semua ketrampilan ini tentunya tergantung pada sifat bahaya dan pekerjaan dalam organisasi. Corporate downsizing telah mendorong praktisi safety menjadi kurang sebagai pelaksana dan lebih menjadi pendorong. Ini memerlukan penerapan ketrampilan fasilitasi, advokasi dan menjadi tim atau group leader. Bahaya dengan kecenderungan ini adalah potensi dilusi dan/atau disolusi dari praktek profesional keselamatan dan kesehatan. Apakah ini tampaknya akan dipertimbangkan sebagai pendekatan manajemen dengan cara profesional lain seperti biologi, akuntansi atau engineering?

Pada beberapa organisasi, Corporate CEO menempatkan diri sebagai pejabat kepala safety. Dalam kasus ini, gaya manajemen telah muncul pada titik dimana ini diketahui bahwa safety dimulai dari puncak. Organisasi besar mempunyai Senior Vice President Health Safety and Environment dengan staf profesional kesehatan dan keselamatan yang bekerja secara sentral atau secara tidak langsung melalui lini organisasi. Pada banyak perusahaan kecil atau menengah, personel yang menangani masalah keselamatan dan kesehatan memakai berbagai topi seperti sumber daya manusia atau manajemen fasilitas. Pemikiran organisasional yang muncul mempunyai keselamatan dan kesehatan yang terintegrasi dalam unit bisnis strategis dimana semua keperluan organisasi tersedia dalam kelompok. Beberapa orang menambahkan hal ini dengan meletakkan matriks kecil yang tersentralisasi dari ahli-ahli fungsional.

Sebagian besar ahli organisasional akan menyarankan bahwa keselamatan dan kesehatan perlu untuk sepenuhnya dihubungkan dengan aspek-aspek lain dari struktur organisasi. Menetapkan fungsi keselamatan dan kesehatan yang tersentralisasi secara kuat yang bekerja mengatur secara top-down jelas tidak masuk akal untuk suatu organisasi yang bekerja secara desentralisasi.

Dalam beberapa kasus, dimanapun kesehatan dan keselamatan ditempatkan dalam struktur, dengan maksud untuk keberhasilannya, kegiatan keselamatan dan kesehatan harus sepenuhnya dihubungkan dengan tujuan bisnis dari organisasi. Usaha kesehatan dan keselamatan harus memberikan nilai bisnis yang jelas dan dapat diukur. Diskusi dengan bagian-bagian kunci dari organisasi utnuk menentukan misi bersama dengan tujuan keselamatan dan kesehatan merupakan langkah pertama yang baik dalam penyelarasan ini. Menyediakan saran keselamatan dan kesehatan secara masuk akal dan profesional ke atas dan ke bawah dalam organisasi merupakan langkah selanjutnya untuk usaha yang berhasil serta bernilai.

Baca Selengkapnya...

Tetrahedron of Fire


Setelah mengetahui tentang kimia dan fisika api,pada akhir tulisan disebutkan bahwa api bisa terbentuk karena 3 unsur atau dalam ilmu firenya di sebut triangle of fire.Kemudian teori mengenai segitiga api mengalami pengembangan yaitu ditemukan unsur keempat terjadinya api atau Tetrahedron of Fire yaitu rantai-reaksi. Teori ini ditemukan berdasarkan penelitian dan pengembangan bahan pemadam tepung kimia (dry cemical )dan Halon (halogeneted hydrocarbon).

Ternyata jenis bahan pemadam ini mempunyai kemampuan memutus rantai reaksi kontinuitas proses api.

Tapi sayangnya khusus untuk bahan pemadam halon selain efektif untuk pemadaman ternyata mempunyai aspek samping yang sangat merugikan kehidupan di bumi yaitu merusak lapisan ozon. Dan direncanakan sekitar tahun 1995 bahan pemadam halon tidak digunakan lagi.

Dalam Tetrahedron of Fire proses terjadinya api mempunyai 4 unsur yaitu :

1. Bahan bakar (Fuel)
2. Zat asam (oxygen)
3. Sumber Panas
4. Reaksi Pembakaran Berantai

Untuk lebih jelasnya saya akan mencoba menjabarkan 4 unsur dalam Tetrahedron of Fire.

1.Bahan bakar (Fuel)
Berdasarkan sifatnya bahan bakar dapat dibagikan atas 3 (tiga) kelompok, yaitu :
• Bahan bakar padat, contoh : kayu, kertas, dll.
• Bahan bakar cair, contoh : minyak bumi, bahan pelarut, dll.
• Bahan bakar gas, contoh : LNG, LPG

Bahan bakar yang bisa terbakar kalau kontak dengan energi panas adalah bahan bakar yang mengandung unsur-unsur : magnesium, titanium, sulfur, dan kebanyakan senyawa yang mengandung unsur-unsur carbon, hidrokarbon, oxygen dan nitrogen (khusus oxygen dan nitrogen bukan bahan bakar).

Hampir disemua tempat dan semua organisme hidup mengandung unsur-unsur carbon, hidrogen, oxygen dan nitrogen. Contohnya kayu, kertas dan textil adalah :

bahan-bahan dengan rumus senyawa kimia (C6H10O5) disebut Cellulose. Senyawa hydrocarbon mempunyai susunan unsur hidrogen dan unsur carbon, yang mempunyai variasi bentuk gas, cair, sampai padat. Contoh hydrocarbon dalam bentuk cair dan gas yang semua mengandung hidrogen dan carbon. Seperti : Methane (CH4), Ethane (C2H6), Propane (C3H8), Butane (C4H10), Gasoline (C5H12) dan lain-lain.

2. Zat asam (oxygen)
Oxygen adalah alam unsur yang terbanyak, kira-kira 21% volume, 90% berat air laut, 50% berat kerak bumi dan 60% berat tubuh manusia terdiri unsur tersebut. Untuk mendukung proses kebakaran (api) diperlukan oksigen antara 10% - 20% volume udara.
Pada beberapa reaksi kimia untuk terjadi proses kebakaran tidak diperlukan oksigen karena pada proses reaksi zat tersebut sudah cukup oksigen sehingga proses pembakaran dapat terjadi. Zat tersebut disebut zat pengoksida (oxidizing agents), misal : hydrogen peroxide, ozone, nitrat, chlorat, perchlorat perotide. Oksigen itu sendiri tidak bisa terbakar, tetapi adalah pendukung terhadap perubahan. Kandungan oksigen yang tinggi, akan menaikan panas pembakaran dan oksidasi atau proses pembakaran akan lebih cepat.

Dalam kehidupan juga dibutuhkan oksigen sehingga untuk proses aksidasi, bila kandungan oksigen turun mencapai 6 sampai 10% maka proses hidup manusia juga turun sampai tidak bernafas lagi dan akan meninggal.

3. Sumber Panas

• Energi Kimia
Salah satu contoh sumber panas yang berasal dari reaksi kimia adalah pemanasan spontan yang terjadi pada reaksi oksidasi beberapa bahan organik, reaksi oleh bakteri pada bahan organik hasil pertanian.

• Energi Listrik
Oleh tenaga listrik dapat dihasilkan panas yang cukup tinggi sebagai sumber penyalaan panas yang dihasilkan ini misalnya dalam bentuk : bocoran arus listrik, listrik statis, busur listrik, petir atau kilat.

• Energi mekanik
Tenaga panas dari proses mekanik dapat disebabkan oleh gesekan dua bahan yang sifatnya menahan panas, misalnya : batu gosok atau kayu kering.
Contoh lain adalah gesekan dua logam yang mengandung zat besi (Fe).
Contoh dan prinsip ini adalah mesin diesel dimana pertama-tama dimampatkan (ditahan) dalam selinder mesin, setelah itu kabut bahan bakar di injeksikan ke dalam silinder, sehingga oleh pemampatan udara akan timbul cukup panas untuk menyalakan bahan bakar.

• Energi Nuklir
Energi panas yang sangat besar dapat dihasilkan dari inti atom (nucleus), karena penembakan (bom barder) oleh energi partikel. Tenaga nuklir dapat dikeluarkan dalam bentuk panas, tekanan dan radiasi.
Beberapa unsur di alam yang dapat menghasilkan energi nuklir disebut Radio-isotop, misalnya : uranium. Plutonium, atau radium.

4. Reaksi Pembakaran Berantai
Dari hasil penyelidikan yang terjadi dalam proses pembakaran yang normal (timbul nyala), reaksi kimia yang terjadi menghasilkan beberapa zat hasil pembakaran yaitu :
CO, CO2, SO2, asap dan gas. Hasil yang lain dari reaksi ini adalah atom bebas (free atom) oxygen dan hydrogen yang disebut radicals, yaitu bentuk hydroxil (simbol OH).
Bila ada 2 gugus OH, mungkin pecah menjadi H2O dan radical bebas O. (2OH 2H2O + O radical)
O radical ini selanjutnya sebagai umpan lagi pada proses pembakaran sehingga disebut reaksi pembakaran berantai.

Baca Selengkapnya...

Juni 01, 2009

Hari Lingkungan Hidup se-Dunia


Hari Lingkungan Hidup se dunia yang setiap tahunnya diperingati tanggal 5 Juni merupakan moment penting dalam menumbuhkan kepedulian masyarakat akan lingkungan hidup dan meningkatkan kesadaran politik untuk perhatian dan aksi nyata pelestarian lingkungan.

Perubahan iklim yang merupakan isu utama saat ini, memerlukan perhatian dari setiap negara, perusahaan dan masyarakat dalam menekan dampak dari gas emisi, rumah kaca dan pemanasan global. Berbagai cara dapat dilakukan melalui promosi perubahan ekonomi dan gaya hidup seperti efisiensi energi, energi alternatif, konservasi hutan dan konsumsi ramah lingkungan.

Meksiko, sebuah negara di persimpangan jalan dari Green Ekonomi dan dalam satu pusat regional dan global akan menjadi tuan rumah internasional perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2009.

Tema yang dipilih oleh Program Lingkungan PBB (UNEP), yang bertepatan pada tanggal 5 Juni, adalah Kebutuhan untuk Memerangi Perubahan Iklim.

Hal ini mencerminkan urgensi bagi bangsa untuk setuju pada kesepakatan baru iklim pada konvensi penting dalam pertemuan Kopenhagen 180, dan hubungannya dengan mengatasi kemiskinan dan memperbaiki pengelolaan hutan.

Berita bahwa Meksiko telah dipilih menjadi tuan rumah Hari Dunia Lingkungan Hidup (WED) 2009 diumumkan oleh Presiden Felipe Calderón dan Achim Steiner, Direktur Eksekutif UNEP dari pada pers di Mexico City.
Keputusan sebagian mencerminkan meningkatnya peran politik praktis dan dari negara Amerika Latin dalam memerangi perubahan iklim, termasuk meningkatnya partisipasi dalam pasar karbon.

Meksiko juga merupakan mitra Kampanye. terkemuka dalam mempelopori penanaman semilyar Pohon Negeri, dengan dukungan dari Presiden dan masyarakat,.
UNEP telah meluncurkan dan lebih ambisius pada tahap-Tujuh Miliar Pohon Kampanye.
Hal ini bertujuan untuk melihat lebih dari satu pohon baru ditanam untuk setiap orang yang hidup, sebagai satu pertemuan Kopenhagen memberdayakan simbol global publics untuk tindakan oleh pemimpin politik mereka pada tantangan besar bagi generasi ini.

Presiden Calderón berkata: "Ini adalah berita besar hari ini", melalui Achim Steiner, telah mengumumkan bahwa Meksiko akan menjadi tuan rumah pada Hari Lingkungan Sedunia tanggal 5 Juni di negara kita tercinta.
Ia mengatakan dan berharap World Enviroment Day tidak hanya akan menjadi refleksi waktu pada manusia dalam menghadapi tantangan besar, termasuk perubahan iklim, tetapi dengan momentum ini 'sepatutnya kita berlomitment dan banyak melakukan tindakan real’
Tidak diragukan lagi keputusan ini menggaris bawahi Meksiko lebih dari tekad untuk mengelola dan menangani sumber daya alam, dan menuntut tantangan dari abad ke-21-yaitu perubahan iklim,' ujar Presiden Calderón.
Menurut Mr Steiner, yang juga merupakan Sekretaris Umum PBB-, berkata: "Saya senang bahwa Presiden dan rakyat Meksiko akan menjadi tuan rumah dari 180 WED hanya beberapa hari sebelum pemerintah bertemu di Kopenhagen sebelum konvensi iklim PBB.

Meksiko itu di jalan lintas dari Lingkungan Ekonomi politik, secara fisik dan praktis. Mula-mula ia masih memiliki banyak tantangan, dari tingkat polusi udara di kota-kota dan ketergantungan pada bahan bakar fosil ke degradasi lahan dan kebutuhan untuk memerangi kemiskinan. Meksiko tetapi juga muncul sebagai salah satu grup pengembangan ekonomi yang membawa kepemimpinan sangat diperlukan untuk kebutuhan yang baru, komprehensif dan menentukan perjanjian iklim, 'katanya.
Mr Steiner berkata bahwa selain Meksiko adalah perebutan peluang dari pasar karbon dan telah, dalam jangka pendek hanya empat tahun, untuk kedua Brasil dalam hal angin, matahari, biogas dan Mekanisme Pembangunan Bersih (MPB) proyek-proyek di daerah.

Meksiko bertekad dalam hal memerangi perubahan iklim yang baru di bawah program Khusus-ambisi-ambisi yang termasuk energi untuk menggunakan hutan dan alam lainnya sebagai aset berbasis karbon sink-akan mengirim pesan yang jelas kepada negara-negara di wilayah ini dan dunia yang berarti Meksiko untuk menjadi bagian dari solusi,
Akhirnya, Meksiko ditetapkan menjadi salah satu negara besar dari abad ke-21 bersama negara-negara seperti China dan India. Oleh karena itu dengan kemampuan untuk mendorong perkembangan kembali dari perekonomian negara-negara tetangga-baik Utara dan Selatan dengan batas-yang signifikan,

Dalam rangka menyambut WED (Word Environment Day )hari Lingkungan Hidup, Beberapa hari lalu Jakarta Pusat juga berpartisipasi dalam wujud peduli lingkungan dengan cara membersihkan beberapa fasilitas umum terutama Halte Bus,dll yang dimotori langsung oleh Ibu Walikota JakPus.
Terus untuk kota-kota lain dan kita kapan menyusul…?

Semoga juga, kepedulian kita terhadap lingkungan tidak hanya pada moment Word Environment Day atupun Earth Day, tetapi semoga tetap bekomitment dan konsisten dalam kehidupan sehari-hari.

sebagian tulisan di kutip dari United Nations Environment Programme (UNEP)


Baca Selengkapnya...

Mei 27, 2009

Kimia dan Fisika Api


Hari yang aneh, eh .. Maaf Hari yang melelahkan,setelah seharian menjalankan rutinitas di lapangan dengan terik matahari yang menyengat di tambah lagi kena giliran jadwal Fire training dengan rekan-rekan TBKD (Team Bantuan Keadaan Darurat).uh.. Capek sekali tapi "no problem" ini adalah sebuah resiko pekerjaan yang harus di laksanakan dengan penuh semangat dan tanggungjawab. Berbicara tentang fire training tadi,sebelum melaksanakan Fire Fighting rekan Intrukstur Fire Training memberikan teori dasar tentang Kimia dan Fisika Api, sebenarnya ini juga mereview kembali pelajaran kita waktu di bangku sekolah dulu, mungkin diantara rekan-rekan ada yang lupa jadi mulai teringat kembali.

Fisika yang biasa disebut ilmu alam ialah bidang IPA yang mempelajari zat dan energi, terutama hubungan antara kedua pokok itu.
Ilmu kimia mempelajari juga zat dan energi, tetapi berbeda dengan fisika. Dalam ilmu kimia kita mempelajari zat-zat dari segi : Strukturnya, susunannya atau komposisinya, perubahan susunannya dan mekanisme perubahan itu, dan perubahan energi yang menyertainya.

Semua perubahan kimia atau reaksi kimia disertai perubahan energi, atau dengan kata lain, pada tiap-tiap reaksi kimia terjadi pengambilan atau pembebasan energi. Karena itu fisika dan ilmu kimia sangat erat hubungannya.
Dalam pengalaman sehari-hari, kita mengetahui berbagai materi disekitar kita mengalami perubahan, misalnya : air yang cair kalau dipanaskan menjadi uap, beda dari besi kalau tidak dicat atau diminyaki akan berkarat dan lain-lain. Para ahli kimia mengklasifikasikan perubahan–perubahan materi dalam dua golongan,
yaitu : perubahan fisika dan perubahan kimia.

Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak disertai terjadinya zat yang lain jenisnya.
Contoh : beras menjadi tepung

Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menyebabkan terjadinya satu atau lebih zat yang baru jenisnya. Perubahan kimia disebut reaksi kimia.
Contohnya : pembakaran, pelapukan dan lain-lain.

Untuk lebih jelasnya, perbedaan antara peristiwa fisika dan peristiwa kimia adalah sebagai berikut :

Peristiwa Fisika: 1. Tidak menghasilkan zat yang baru
2. tidak bersifat kekal

Peristiwa Kimia : 1. Menghasilkan zat yang baru
2. bersifat kekal

Dalam suatu peristiwa kebakaran sering kita lihat dimana akibat peristiwa tersebut akan timbul antara lain : asap, panas, nyala, gas-gas beracun (CO, CO2,SO2) dll).
Selain itu peristiwa kebakaran adalah peristiwa bersifat kekal, maksudnya sesudah kebakaran terjadi tidak bisa dikembalikan lagi kedalam bentuk semula (sebelum terjadi kebakaran).

Oleh sebab itu, api didefinisikan adalah suatu reaksi kimia yang sering disebut dengan istilah pembakaran, sedangkan pembakaran yaitu proses oksidasi yang berjalan dengan sangat cepat dari suatu zat yang dapat terbakar dengan mengeluarkan energi dalam bentuk panas dan cahaya.

Untuk bisa terjadi api diperlukan 3 (lima) unsur, yaitu :
1. Bahan bakar (fuel)
2. Zat asam arang (oksigen)
3. Sumber panas (heat)

Apabila ketiga unsur tersebut disatukan bukan berarti langsung dapat menimbulkan api, namun ketiganya harus pada porsi atau ukuran yang tepat.
Untuk mudah mengingatkannya digambarkan dalam bentuk segitiga api (lihat Gambar di atas potingan) dan rekan-rekan sering familiar dengan istilah fire triangle atau triangle of fire.

Dengan bertambahnya ahli dan berkembangnya ilmu tentang fire fighting teori tentang triangle of fire ini terbantahkan, teori apakah itu..?
mungkin sebagian rekan-rekan sudah banyak yang tahu..?!!
Baca Selengkapnya...

Mei 26, 2009

Dasar Api


Karena keasyikan bongkar pasang "template" di blog ini jadi kelupaan untuk posting sebuah tulisan nich,.. ya maklum karena "newbie" banget sich yang masih terus belajar dan belajar. so, buat teman-teman yang kemarin udah posting komentar dan ada beberapa komentar hilang/kehapus maaf banget ya..soale saya kelupaan buat back up, sekali lagi soory banget ya..Please.So buat teman-teman yang tau cara nyari koment yang hilang tolong infonya donk.
Untuk saat ini saya akan menulis sebuah tulisan tentang Api.....Tapi yang jelas bukan api asmara lho.he..he..

Berbicara mengenai api kita bisa mengupas mengenai filosofi api. Api menurut ilmu ekonomi merupakan kebutuhan elite yaitu pada jumlah atau besaran yang proporsional dan terkendali merupakan kawan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Tetapi apabila api tersebut besarnya tidak proporsional dan tidak dapat dikendalikan yang kita kenal dengan kebakaran maka akan menjadi lawan bagi manusia. Oleh sebab itu kita yang bekerja di industri perminyakan yang sarat akan adanya bahaya kebakaran atau peledakan perlu secara cermat mendalami ilmu-ilmu yang berkaitan dengan api.

Manusia, hardware (equipment), software, teknologi dan sarana penunjang lain merupakan asset perusahaan yang harus kita lindungi dari bahaya kebakaran. Akibat kebakaran atau peledakkan sangat hebat yaitu dapat menyebabkan hilangnya nyawa manusia, kurugian harta benda bahkan kerusakan lingkungan. Namun hal tersebut dapat dicegah atau dikendalikan apabila kita tahu dan paham mengenai perilaku dan karakteristik api. Dengan demikian kita dapat melakukan upaya-upaya menerapkan sistem proteksi terhadap potensi bahaya kebakaran atau peledakan.

Selain harus tahu dan paham ilmu-ilmu api, kita juga harus dibekali kemampuan untuk melakukan penanggulangan apabila kebakaran atau peledakan benar-benar terjadi. Maka teknik dan strategi penanggulangan juga penting untuk dipelaji oleh setiap pekerja yang berada di lingkungan industri perminyakan. Kebakaran dapat ditanggulangi oleh orang awan tanpa menggunakan teknik dan strategi yang benar, namun akibatnya akan fatal karena orang tersubut juga akan padam. Oleh sebab itu dengan strategi dan teknik yang benar kebakaran atau peledkan dapat kita kontrol dan kendalikan sehingga akan mengurangi akibat atau kerugian yang lebih fatal.

Handout yang sederhana ini membahas mengenai perilaku api pada proses kebakaran, sifat fisik kimia, teknik serta strategi penanggulangan. Perlu kami informasikan bahwa handout ini bertujuan untuk membuka wawasan sehingga apabila kita ingin menjadi professional maka perlu lebih mendalami lagi ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan api itu sendiri.
Baca Selengkapnya...

About Me

Foto saya
Sebuah tulisan yang tidak berkategori, dari seorang yang tidak mempunyai arti, Apalagi seorang yang bukan ahli.Namun ingin belajar berkreasi dan beraktualisasi diri. Mencoba berbagi dalam tautan imajinasi serta belajar peduli dengan segenap hati.. ( They say, I'am : Unique, Original, real Simple, Most of all.., My life is Colorfull..>>>I am who I am..?. Your Approval isn't needed ).
Powered By Blogger
Mobil Bekas
IP
Pasang Iklan Rumah
Add to Technorati Favorites Join My Community at MyBloglog! Health Blogs - BlogCatalog Blog Directory

Health, Safety & Environment © 2009 Template by Dicas Blogger Editing by: F.S Hanafi

Kembali Keatas